the hands free

Wednesday, February 27, 2013

Hobby = Profesi


Pernahkah terpikirkan untuk berkarir dari hobby ?
Yang berarti, membuat hobby menjadi profesi yang bisa menjadi ladang berkarir ?

Sudah banyak kita membaca artikel ataupun mendapatkan informasi-informasi yang menceritakan keberhasilan orang-orang yang berprofesi dari hobby-nya. Hobby-hobby yang telah berubah menjadi profesi itu sangat luas ruang lingkupnya, dari yang memiliki hobby keterampilan, keahlian, kolektor, dan sebagainya, tapi ada juga beberapa diantaranya yang memiliki hobby-hobby unik, dari kerajinan (craft) sampai hobby-hobby yang membutuhkan bakat (talent).

 

Bagaimana mereka-mereka itu bisa mengubah hobby-nya ? Padahal awalnya mereka-mereka itu 'amatiran' alias melakukan hobby-nya karena menyukai aktivitas itu, bahkan mungkin punya kecintaan pada hobby-nya, sampai kemudian mereka menjadi profesional di bidang hobby mereka.

Saya coba search and browse di internet, namun saya belum menemukan seseorang yang share mengkisahkan proses perjalanannya mengubah hobby menjadi profesi daripada aktifitas konsumtif. Mungkin mereka sudah sangat sibuk dengan profesi hobby-nya ... Namun demikian, mudah-mudahan kita masih bisa menapak-tilas jejak-jejak mereka yang berhasil mengalihkan hobby nya menjadi profesi.

Apakah hobby itu ?

Hobby adalah aktifitas yang rutin dilakukan untuk kesenangan, dan biasanya merupakan aktifitas yang sangat diminati bagi seseorang itu. Hobby yang dilakukan oleh seseorang itu biasanya bukan menjadi beban, tapi malah sebaliknya, bisa menjadi kesenangan, hiburan, bahkan refresing, meskipun untuk melakukannya terkadang juga dibutuhkan biaya.

Coba bayangkan, apa hasilnya jika seseorang itu bekerja tanpa beban, dan bahkan karena melakukan pekerjaannya itu justru akan membuatnya gembira atau menjadi 'refresh'. Bebas stress, kan ?

Seseorang yang menggandrungi hobby-nya, biasanya akan sangat memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang hobby-nya dengan sangat detail. Dan bahkan, dia akan memiliki pengetahuan dan terus memperluas wawasannya untuk menunjang hobby-nya.

Disebutkan dalam beberapa referensi, bahwa hobby dikelompokkan sebagai berikut ;
1. Mengoleksi
2. Rekreasi di luar ruang
3. Menampilkan seni
4. Membuat kreasi
5. Memasak
6. Mengerjakan taman
7. Membaca
8. Berolah raga

Bagaimana hobby beralih menjadi profesi ?

Dari beberapa informasi yang bercerita tentang pengalaman orang-orang yang berhasil dalam 'berprofesi hobby', saya menangkap beberapa hal penting dari yang mereka jejakkan dimana kemudian hobby-nya berubah menjadi sebuah karir profesinya. Mudah-mudahan langkah-langkah berikut bisa tepat meng-copy/paste cara-cara mereka menjadi 'berprofesi hobby'.

Langkah Pertama : Cermati

Sebelum kita men-serius-i hobby sebagai profesi, tentunya kita harus tahu dulu dan memastikan hobby kita sendiri. Untuk memastikannya, cobalah kita tinjau dulu bagaimana kita melakukan aktifitas hobby itu, dan jawab pertanyaan ini tanpa ragu-ragu, pernahkah kita merasa bosan melakukannya ? Jika tidak pernah merasa bosan, go head ...

Untuk menjadikan hobby sebagai profesi, dimana hobby menjadi aktifitas yang produktif, maka yang harus kita lakukan adalah mencermatinya terlebih dahulu. Maksudnya, kita cermati sehingga kita temukan 'pembeda' dari hobby kita dengan hobby orang lain, karena belum tentu hobby kita akan sama persis dengan hobby orang lain. Inilah yang akan menimbulkan ke-khas-an, yang mana ke-khas-an itu merupakan karakter yang spesifik dari kita sebagai individu yang sekaligus menjadi pembeda dengan individu lain. Setiap orang mempunyai ke-khas-an nya sendiri-sendiri, dimana kemudian ke-khas-an ini akan ter-ekspresi pada setiap hasil kreasinya, termasuk hobby.

Jadi, cermati hobby kita dan temukan ke-khas-annnya, karena disitulah kita akan 'bersenyawa' dengan hobby kita sendiri. Ini adalah 'senyawa' penting yang harus ada yang nantinya akan membuat diri kita sangat menguasai dan memiliki pengetahuan yang lebih dalam terhadap aktifitas yang kita lakukan.

Langkah kedua : Share it !

Setelah kita cukup dalam mencermati hobby kita itu, cobalah untuk banyak share dengan orang lain tentang segala sesuatu nya dalam hobby yang kita lakukan.

Mengapa share ini menjadi penting ?

Agar supaya hobby bisa beralih menjadi aktifitas produktif, maka kita harus memberikan nilai tambah pada hobby, dan share adalah salah satu nilai tambah yang penting.
Syarat penting dalam upaya ini adalah 'keberadaan / eksistensi'. Keberadaan kita adalah sangat penting untuk diketahui oleh orang lain bahwa kita melakukan suatu aktifitas dan perhatian yang serius pada hobby kita. Dengan demikian, opini publik akan memberikan label sekaligus menjadikan keberadaan kita sebagai alamat yang bisa diakses. Keberadaan inilah yang harus betul-betul dirawat dengan konsisten supaya menimbulkan kepercayaan yang akan menunjang kelanggenan eksistensi kita. Semakin kita eksis, maka akan semakin besar nilai tambah yang kita berikan pada aktifitas hobby kita.

Banyak yang bisa kita share dengan orang lain mengenai hobby kita. Contoh sederhana, hobby menikmati musik. Sekalipun kita sama sekali tidak bisa memainkan satu alat musik, bukanlah masalah jika kita share sebuah resensi tentang musiknya sendiri, atau mungkin komposernya, atau bahkan kita hanya membahas tata bahasa syairnya. Yang penting kita share apapun aktifitas yang benar-benar kita sukai.

Share saja ke semua orang dimanapun dan kapanpun selama ada kesempatan untuk melakukannya, karena dengan begitu, kita akan menegaskan 'label' yang kita buat semakin melekat dengan kita sendiri. Apalagi disaat sekarang ini, telah tersedia banyak sarana yang bisa digunakan sebagai media sharing. Entah itu online ataupun offline.

Langkah ketiga : Konsisten

Ketika kita berpikir untuk menekuni hobby sebagai aktifitas produktif. Maka akan menjadi relevan jika kita memberlakukan hobby kita dengan manajemen yang lebih tertata rapi. Hal ini sangat penting dilakukan karena akan membantu kita menjaga konsistensi aktifitas yang kita lakukan. Dengan demikian, aktifitas hobby yang kita sudah pilih untuk menjadi aktifitas karir itu akan lebih serius diperhatikan dan memantapkan kedudukannya. Maka disitulah hobby kita bisa bermutasi menjadi aktifitas produktif, dan sekaligus menjadi komoditi yang bisa memberikan nilai tambah produktif juga. (callmedzul)


Source :
Hobby, wikipedia.org

Make Your Hobby Work for You, How to Turn your Pastime into a career,
Dawn Rosenberg McKay, about.com

A Hobby or A Career,
Frank Indiviglio, netplaces.com

5 Reasons Why Picking Up a Hobby is Good for your Career,
Shweta, careerbright.com

Hobby or Business, smallbusiness.wa.gov.au

No comments: