- Lampu indikator Check Engine menyala terus
Kadang-kadang, kalau indikator Check Engine menyala, bukan selalu berarti ada masalah dengan kondisi mesin. Adanya masalah dengan ECU juga ditunjukkan dengan 'kacau'-nya indikator-indikator di dashboard. Di dashboard menunjukkan sesuatu, sementara mobilnya bertingkah lain, itu tandanya ada masalah dengan sistem elektronik-nya.
Kalau lampu indikator Check Engine menyala terus-menerus, dan tidak mau mati, itu hampir bisa dipastikan ECU-nya bermasalah. Memang benar, ada banyak alasan yang membuat lampu indikator Check Engine menyala, tapi yang paling banyak adalah ECU bermasalah. Jadi, bilamana lampu indikator Check Engine menyala terus, bawalah kendaraan ke bengkel servis dan mintalah mekaniknya memeriksa ECU.
- Mobil tidak bisa di-starter
Banyak alasan yang membuat mobil tidak bisa di-starter, tapi kalau aki dalam kondisi bagus, bahan bakar penuh, tidak ada saluran bahan bakar yang rusak, dan mobil tidak bisa di-starter, maka kemungkinan besarnya ada masalah dengan ECU.
- Ada masalah dengan kelistrikan
Pada dasarnya, pengisian battery sangat bergantung pada kesehatan alternator, padahal .. kerja alternator sepenuhnya dikendalikan oleh ECU. Alternator bisa salah bekerjanya kalau ECUnya bermasalah. Jadi kalau mobil anda kelihatannya rewel, tapi tidak ada masalah dengan aki dan perkabelan, maka kemungkinannya ada masalah dengan ECU.
- Emisi tinggi
Karena sebuah ECU terhubung dengan komponen mesin-mesin, maka jika ada komponen yang bermasalah pastilah akan menimbulkan dampak pada efisiensi bahan bakar. Pastikan selalu memeriksa filter emisi, level olie, dan mesinnya itu sendiri. Jika semua komponen memperlihatkan kerjanya yang sudah sesuai, maka sudah saatnyalah memeriksa ECU.
- Masalah transmisi yang tidak jelas penyebabnya
Kalau anda menggunakan mobil yang bertransmisi automatic, maka anda akan sangat bergantung pada ECU dalam hal ketepatan pengaturan atau pergantian gigi. Jika disini ada masalah, anda akan mendengar adanya kegaduhan dari bagian transmisi. Pertama, pastikan terlebih dahulu adanya pelumas dalam komponen transmisi, dan tidak ada komponen yang rusak. Kalau memang ada masalah pada ECU dan tidak anda sadari jauh sebelumnya, sehingga komponen-komponen dalam transmisinya mengalami kerontokan, maka harus terlebih dahulu mengganti komponen-komponen transmisi. Dan berikutnya anda bisa melakukan pemeriksaan pada ECU.
Secara umum, anda bisa melakukan pemeriksaan ECU atau ECM sendiri dengan menggunakan diagnostic-tool. Tapi, kalau memang ECU anda bermasalah, maka akan sangat mungkin tidak bisa melakukan diagnosa, dan anda membutuhkan mekanik untuk melakukan pemeriksaan.
-dz-
sumber : faulty ECU, autorepair.answers.com, carsdirect.com, ecudoctors.com
No comments:
Post a Comment